Mana yang benar untuk penggunaan Laptop, Charge terus atau saat lowbat saja?


Banyak orang beranggapan laptop yang selalu dicolok ke listrik terus dapat menyebabkan kerusakkan baterai bahkan ada orang yang menyuruh kamu untuk melepas baterai kamu. Padahal tindakan seperti ini dapat menyebabkan kerusakkan pada laptop anda bahkan bisa merusak baterai kamu sendiri karena suka lepas pasang terus. Hal seperti ini dapat menyebabkan kerusakkan yang dimulai dari BateraiHDD/SSD hingga mengenai motherboard kamu karena arus pada charger tersebut tidaklah stabil. Kan gak mau kan, disuruh teknisi komputer untuk ganti motherboard kamu cuman gara-gara laptop matot karena melepas baterai sambil dicas kan?Namun cara ini sudah tidak berlaku lagi untuk laptop keluaran tahun 2015 keatas.

Sumber: arenalaptop.com

Untuk laptop keluaran 2015 keatas, lebih baik sambil dicas meski sudah penuh. Karena hal ini akan memperpanjang umur baterai. Selain itu ini akan meningkatkan performa dan fps pada game yang kamu mainkan karena charger laptop memiliki daya watt yang cukup besar daripada baterai kamu.

Untuk laptop keluaran sebelum tahun 2015, periksa terlebih dahulu apakah ada trikle charge atau auto cut off pada chargenya? Jika tidak, baterai sudah penuh wajib dicabut. Atau kamu harus mengorbankan baterai kamu yang dimilikinya. Jika iya, boleh sambil dicas meski sudah penuh.

Saya akan memulai menjawab pertanyaan ini:

Mana yang benar untuk penggunaan Laptop, Charge terus atau saat lowbat saja?

Jawabannya adalah boleh sambil dicharge karena daya watt pada charger itu biasanya lebih besar ketimbang baterai. Ini dikarenakan VGA pada laptop kamu membutuhkan daya watt yang cukup besar. Jika kamu menggunakan baterai, maka VGA laptop akan kekurangan daya watt sehingga akan terjadi stuttering atau lag pada saat kamu main game bahkan kamu telah mensetting battery plan ke best performance mode tersebut.

Tapi baterai yang terus lowbat tidak disarankan, karena akan memperpendek usia baterai kamu sendiri. Beberapa vendor seperti ASUS dan ACER akan membatasi persentase baterai penuh. Ini biasanya ditandai dengan "Plugged In, not charging" pada persentase baterai tertentu.

Untuk ASUS, Batas persentase baterai penuh sekitar 95%. Fitur ini tidak bisa dimatikan bahkan saat diinstall ulang karena sudah merupakan bawaan dari BIOS.

Untuk ACER dan LENOVO, Batas persentase baterai penuh sekitar 60% dan dapat diatur. Fitur ini dapat dimatikan lewat BIOS atau aplikasi khusus vendor yang kamu dimilikinya.

Semoga tips ini bermanfaat dan dapat diterapkan pada laptop anda.

Penting! Pada laptop keluaran lama (dibawah tahun 2015), fitur trikle charge pada keluaran lama tidak sekuat dari sekarang dan lama kelamaan fitur trikle charge tersebut akan kehilangan fungsinya setelah beberapa tahun penggunaan.

Catatan tambahan: Bila baterai laptop anda pernah diganti ke baterai OEM atau KW, biasanya fitur trikle charge atau overcharge protection akan berhenti bekerja pada beberapa laptop.

Maka beberapa teknisi komputer akan selalu memasang aplikasi "Battery Limiter" untuk mengatasi masalah overcharge protection yang berhenti bekerja yang dikarenakan mengganti baterai yang bukan dari ORI pabrik.

Para teknisi komputer juga menyarankan bagi yang menggunakan baterai non ORI pabrik untuk mencabut charge laptop sesegera mungkin setelah laptop selesai digunakan.

Ini tidak berlaku bagi yang sudah mengganti baterai yang merupakan ORI pabrik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kehidupan TKI korea

kerja di KOREA..